Keseimbangan Bumi - Salah satu peristiwa alam yang sangat menakjubkan adalah Hujan. Siapa yang tidak menyukai hujan? Manusia, hewan bahkan tumbuhan pun sangat girang kala hujan turun menyapu daratan. Mereka semua seakan-akan menyambut dengan suka cita nikmat yang diberikan oleh yang maha kuasa.
Alam akan selalu mengalami proses keberlanjutan untuk menjaga keseimbangan semesta, begitu pula dengan hujan. Dimana terjadi proses pembentukan uap air membentuk awan, kemudian menjadi butir-butir air yang jatuh ke dataran bumi. Dari proses pembentukanya saja, hujan mempunyai hal-hal menkjubkan dan dapat menginspirasi. Berikut hal-hal menarik tentang hujan :
Kecepatan Hujan
Setiap tetesan hujan yang jatuh ke dataran memiliki kecepatan rata-rata 8-10 km/jam. Kecepatan ini tentunya dipengaruhi pula oleh kondisi suatu wilayah, salah satunya angin. Perbedaan kondisi suatu wilayah inilah yang menjadi pembeda dari kecepatan jatuhnya hujan. Dimana pada kondisi tertentu dapat mencapai kecepatan 35 km/jam.
Kecepatan jatuhnya hujan ke dataran tergolong rendah karena hujan memiliki bentuk yang unik sehingga bentuk ini meningkatkan efek gesekan di atmosfer. Hal inilah yang menyebabkan hujan ketika jatuh, kecepatannya lebih rendah. Allah sudah mengatur segalanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Andaikan saja jika bentuk hujan tidak unik sehingga tidak menimbulkan gesekan di atmosfer, maka kecepatan hujan yang jatuh sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang dasyat.
Bentuk Hujan
Kalian pasti tahu bahwa hujan awal mulanya adalah berbentuk Kristal atau seperti es. Namun karena adanya perbedaan suhu di bumi (suhu lebih tinggi) maka bentuk ini berubah menjadi titik-titik air. Akan tetapi jika suhu di bumi rendah maka bentuk ini akan tetap turun menjadi salju.
Tahukah kalian jika air hujan mengalami perubahan bentuk dalam setiap detiknya. Dari bentuk hampir bulat, lonjong, semakin membesar ataupun ceper. Inilah satu lagi keunikan dari hujan. Bayangkan jika air hujan berbentuk gelembung air yang cukup besar, maka setiap turun hujan bumi mengalami kerusakan.
Diameter dan Jumlah Hujan
Air hujan yang jatuh ke permukaan dataran memiliki diameter yang berbeda-beda yaitu 0,4-0,6 µm. Dimana setiap detiknya, sekitar 16 juta ton air hujan yang turun ke bumi. Jumlah ini sama besarnya dengan hilang atau menguapnya air dari permukaan bumi sebagai bahan pembentuk hujan. Air ini akan terus berputar dalam satu siklus yang seimbang.
Wilayah yang mengalami hujan sepanjang tahun adalah Mt. Waialeale di Kauau, Hawai. Dimana daerah ini selalu basah oleh hujan selama 350 hari per tahunnya.
Aroma dan Keajaiban Hujan
Ketika hujan turun pasti tercium aroma hujan yang menyejukkan. Aroma ini dianggap sebagai aroma alami bumi. Aroma ini sebenarnya timbul akibat senyawa yang dikeluarkan oleh tanah, ilalang ataupun rerumputan. Dimana senyawa ini adalah senyawa petrichor.
Selain itu hujan juga mempunyai kemampuan untuk menghipnotis manusia sehingga dapat meresonansi ingatan di masa lalu. Hal inilah yang menjadi alasan saat hujan, seseorang sering mendapat inspirasi, bahkan menjadi galau karena teringat kenangan-kenangan di masa lalu.
Alam akan selalu mengalami proses keberlanjutan untuk menjaga keseimbangan semesta, begitu pula dengan hujan. Dimana terjadi proses pembentukan uap air membentuk awan, kemudian menjadi butir-butir air yang jatuh ke dataran bumi. Dari proses pembentukanya saja, hujan mempunyai hal-hal menkjubkan dan dapat menginspirasi. Berikut hal-hal menarik tentang hujan :
Kecepatan Hujan
Setiap tetesan hujan yang jatuh ke dataran memiliki kecepatan rata-rata 8-10 km/jam. Kecepatan ini tentunya dipengaruhi pula oleh kondisi suatu wilayah, salah satunya angin. Perbedaan kondisi suatu wilayah inilah yang menjadi pembeda dari kecepatan jatuhnya hujan. Dimana pada kondisi tertentu dapat mencapai kecepatan 35 km/jam.
Kecepatan jatuhnya hujan ke dataran tergolong rendah karena hujan memiliki bentuk yang unik sehingga bentuk ini meningkatkan efek gesekan di atmosfer. Hal inilah yang menyebabkan hujan ketika jatuh, kecepatannya lebih rendah. Allah sudah mengatur segalanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Andaikan saja jika bentuk hujan tidak unik sehingga tidak menimbulkan gesekan di atmosfer, maka kecepatan hujan yang jatuh sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang dasyat.
Bentuk Hujan
Kalian pasti tahu bahwa hujan awal mulanya adalah berbentuk Kristal atau seperti es. Namun karena adanya perbedaan suhu di bumi (suhu lebih tinggi) maka bentuk ini berubah menjadi titik-titik air. Akan tetapi jika suhu di bumi rendah maka bentuk ini akan tetap turun menjadi salju.
Tahukah kalian jika air hujan mengalami perubahan bentuk dalam setiap detiknya. Dari bentuk hampir bulat, lonjong, semakin membesar ataupun ceper. Inilah satu lagi keunikan dari hujan. Bayangkan jika air hujan berbentuk gelembung air yang cukup besar, maka setiap turun hujan bumi mengalami kerusakan.
Diameter dan Jumlah Hujan
Air hujan yang jatuh ke permukaan dataran memiliki diameter yang berbeda-beda yaitu 0,4-0,6 µm. Dimana setiap detiknya, sekitar 16 juta ton air hujan yang turun ke bumi. Jumlah ini sama besarnya dengan hilang atau menguapnya air dari permukaan bumi sebagai bahan pembentuk hujan. Air ini akan terus berputar dalam satu siklus yang seimbang.
Wilayah yang mengalami hujan sepanjang tahun adalah Mt. Waialeale di Kauau, Hawai. Dimana daerah ini selalu basah oleh hujan selama 350 hari per tahunnya.
Aroma dan Keajaiban Hujan
Ketika hujan turun pasti tercium aroma hujan yang menyejukkan. Aroma ini dianggap sebagai aroma alami bumi. Aroma ini sebenarnya timbul akibat senyawa yang dikeluarkan oleh tanah, ilalang ataupun rerumputan. Dimana senyawa ini adalah senyawa petrichor.
Selain itu hujan juga mempunyai kemampuan untuk menghipnotis manusia sehingga dapat meresonansi ingatan di masa lalu. Hal inilah yang menjadi alasan saat hujan, seseorang sering mendapat inspirasi, bahkan menjadi galau karena teringat kenangan-kenangan di masa lalu.